√ Contoh Surat Resmi Perintah Kerja Yang Baik Dan Benar

Saungsurat Contoh Surat Resmi Perintah Kerja. surat resmi terkadang digunakan untuk keperluan instansi, organisasi, keperluan dinas, ataupun kepentingan antar perusahaan. Namun tetapi surat resmi tidak harus selalu dibuat oleh suatu kelompok/perusahaan, melainkan bisa juga dibuat oleh individu.

Salah satu contoh surat resmi yang dibuat oleh individu adalah surat lamaran kerja, surat pengunduran diri atau surat perintah kerja dimana cara penulisannya menggunakan format surat resmi yang berlaku. nah untuk anda yang sedang mencari contoh surat perintah tugas atau perintah kerja, di bawah ini kami telah menyediakannya.

Baca Juga : Contoh Surat Resmi Pemerintah.

Contoh Surat Resmi Perintah Kerja


SURAT PERINTAH KERJA PROYEK
No. 07/SPKP/Desember/2019

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama                : Soleh Solihin, ST
Jabatan            : Pimpinan Proyek Rumah Asri Regency
Alamat             : Jl. Panjaitan No. 23, Cilacap, Jawa Tengah

Yang selanjutnya disebut sebagai pihak pertama.

Dengan ini telah memberikan perintah kepada :

Nama               : Samsuri
Jabatan            : Pelaksana Teknik PT. BERTUAH PROPERTI
Alamat            : Jl. Gatot Subroto No.27, Cilacap , Jawa Tengah

Yang selanjutnya disebut sebagai pihak kedua.

Untuk melaksanakan pekerjaan dengan rincian sebagai berikut:

Jenis proyek                     : Membangun 10 (sepuluh) unit rumah di proyek Rumah Permata Regency
Alamat                               : Jl. Simpang Siur No.7, Cilacap, Jawa Tengah.
Nilai kontrak pekerjaan : Rp. 800.000.000;- (sembilan ratus juta rupiah)
Waktu pelaksanaan        : 18 Bulan (1 Januari 2018 s/d 1 Juli 2019)
Sistem pembayaran        : Full finishing

Syarat-syarat pekerjaan:

  .Pekerjaan harus sesuai dengan desain gambar yang telah disahkan atau ditetapkan.
  .Pekerjaan harus dilaksanakan sejak surat perintah ini dikeluarkan dan harus diselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan.
  .Pelaksanaan serta diserahkan dengan baik kepada pemilik proyek.
  .Penerima surat perintah kerja ini harus mampu memberikan jaminan mutu atas pekerjaannya.

Demikian Surat Perintah Kerja ini dibuat untuk dilaksanakan sebaik-baiknya sebagaimana mestinya.

Dikeluarkan di: Lampung
Pada tangga : 26 Juni 2019

Yang Memberi Perintah                                                                                                                                                                                                        Yang Menerima Perintah

Soleh Solihin, ST                                                                                                                                                                                                                                                   Samsuri


(Pimpinan Proyek Rumah Permata Regency)                                                                                                                                                                                                                   Pelaksana Teknik PT. BERTUAHPROPERTI

Bagian Surat Resmi


Perbedaan surat resmi dengan surat tidak resmi terletak pada tata penulisan dan bahasanya. Selain itu. surat resmi bentuknya lebih berstruktur dan ada ketentuan ketentuan dalam cara penulisannya nanti bisa lihat contoh surat resmi agar lebih paham.

Bagian surat adalah komponen yang harus dipenuhi di dalam pembuatan surat resmi. Nah, berikut ini ada bagian-bagian surat resmi yang harus di ketahui sebelum anda membuat surat tersebut sebagai berikut.

1. Kepala Surat Atau Kop Surat

Kop surat merupakan identitas pertama yang dilihat oleh penerima surat. Adanya pemberian kop surat ini bertujuan tertentu. Untuk surat resmi perusahaan bisa di tambahkan macam usaha, nomor izin usaha, bidang kegiatan. Adapun fungsi Kepala surat adalah:

  . Sebagai media promosi.
  . Untuk mengetahui alamat dan nama  instansi.
  . Untuk memberikan informasi tentang jenis kegiatan dan/atau bidang usaha.

2. Nomor Surat

Nomor surat berisi nomor urut, bulan, dan tahun pembuatan/pengeluaran surat. Letak nomor surat biasanya di bawah  kop surat di sebelah kiri. Nomor surat pada surat resmi ini memiliki fungsi antara lain:

  . Untuk memudahkan pencarian kalau surat dibutuhkan.
  . Untuk memudahkan penyimpanan administratif.
  . Membantu dalam pengelompokan surat sesuai dengan jenis isi surat tersebut.
  . Untuk memudahkan pengontrolan frekuensi pengiriman surat.

Adapun pada saat pembuatan nomor surat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

  . Bulan dan tahun pembuatan surat
  . Kode tujuan surat, contoh UR (Undangan Rapat)
  . Kode kedudukan surat, contoh KEI = Surat Keluar
  . Nomor surat yang dikeluarkan harus sesuai dengan urutan surat, dihitung mulai nomor akhir pembuatan surat.

Contoh:

Nomor : 017/UR/II2019

017      : Menunjukkan surat ke -17

SPK      : Undangan Rapat

II          : Dibuat pada bulan ke-3 (Maret)

2018     : Dibuat pada tahun 201

Untuk Lampiran disertakan kalau ada, tetapi kalau tidak ada cukup diberi tanda (-).

3. Tanggal Penulisan Surat

Adapun tujuan dari penulisan tanggal pada surat resmi yaitu agar penerima bisa mengetahui kapan surat tersebut di buat. Dengan adanya tanggal penulisan, maka akan diketahui masa berlakunya surat tersebut. Oleh karena itu, tanggal penulisan surat adalah komponen yang sangat penting dalam penulisan surat resmi.

4. Lampiran

Lampiran merupakan dokumen yang ikut dilampirkan dalam pembuatan surat resmi oleh suatu instansi maupun perseorangan. Untuk lampiran dalam surat resmi berfungsi untuk menunjukkan jika ada dokumen penting sebagai penunjang surat tersebut. Contoh:

No        : –

Lamp    : 3 Lembar

Perihal  : –

Hal ini menunjukkan jika surat itu menyertakan 3 lembar dokumen di dalam surat tersebut.

5. Perihal

Perihal dalam surat resmi 2019 merupakan hal pokok yang merupakan tujuan utama dalam surat tersebut. Fungsi dari komponen ini adalah untuk menunjukkan kepada penerima tentang pokok isi surat. Dengan demikian penerima dapat segera mengetahui tujuan pengirim mengirimkan surat resmi tersebut.

6. Alamat Tujuan

Hal terpenting di dalam dalam sebuah surat adalah kepada siapa surat itu ditujukan. Oleh sebab itu alamat surat menjadi hal jangan sampai salah kata atau salah tujuan. Penulisan alamat dilakukan sebanyak dua kali, yang pertama pada amplop surat dan yang kedua pada isi surat itu sendiri. Berikut hal yang harus diperhatikan dalam penulisan alamat dalam surat resmi :

  . Pemakaian kata “Kepada” tidak usah di tulis, karena mengandung kemubadziran kata.
  . Penulisan “Yang terhormat” atau yang lebih sering disingkat “Yth” berfungsi untuk memberikan penghormatan kepada penerima surat seperti atasan atau relasi kerja.
  . Sebutan “Bapak”, “Ibu”, atau “Sdr” hanya berlaku pada nama orang dan tidak digunakan pada nama instansi ataupun jabatan tertentu.
  . Pemakaian titik hanya dipakai sesudah singkatan tidak perlu disetiap akhir baris.
  . Kode pos sebaiknya di tulis, sebab akan membantu petugas pos di dalam mengirimkan surat itu (Terutama jika dikirimkan melalui
Perum Pos dan Giro).

Contoh:

Yth. Manager PT. Pertamina Persero

Jalan Gunung Merapi

Kota Dumai

Yth. Bapak Robby Alvian S.T

Jalan Raya Pekan – Jakarta KM 2

Kota Jakarta

7. Salam Pembuka

Salam pembuka juga merupakan komponen penting dalam sebuah surat resmi. Hal ini dikarenakan salam pembuka berfungsi sebagai pembuka sebelum sampai ke inti atau pokok isi surat. Contoh kata kata salam pembuka seperti Assalamualaikum, Dengan Hormat, Salam Sejahtera dan lain sebagainya.

8. Isi Surat

Isi surat adalah komponen utama dari sebuah surat, dimana pokok-pokok atau inti yang sedang dibahas tertuang di dalam isi surat. Di dalam sebuah surat terdapat bagian-bagian seperti karangan yang lainnya, yaitu bagian pembuka, bagian inti, dan bagian penutup. Nah berikut ini beberapa ulasannya.

  . Pembuka. Di dalam isi surat, tujuan dari bagian pembuka ini adalah sebagai pengantar untuk pembaca sebelum mengetahui inti surat. Di dalam pembuka juga berisi inti masalah yang akan disampaikan kepada penerima surat.
 
  . Inti. Merupakan komponen pokok inti isi surat ada pada sebuah surat. Bagian ini berisi bagian utama yang akan disampaikan kepada pengirim. 

  . Penutup . Bagian ini berisi tentang penegasan, simpulan, ucapan terima kasih. Dengan demikian, bagian penutup menandai jika uraian pokok yang akan disampaikan melalui surat sudah berakhir. Penulisan penutup pada surat resmi sebaiknya singkat namun tegas. 

9. Salam Penutup

Salam penutup berisi kata-kata penutup yang umumnya digunakan untuk menambahkan kesantunan di dalam berkomunikasi. Meskipun salam penutup ini baik jika digunakan dalam sebuah surat, namun bukan berarti semua surat wajib menggunakan salam penutup. Salam penutup hanya digunakan dalam surat resmi yang contohnya seperti pada surat-surat berita.

10. Tanda Tangan dan Nama Penanggung Jawab

Pasti anda pernah membubuhkan tanda tangan di dalam surat atau keterangan tertentu, seperti absensi ataupun yang lainnya. Begitupun halnya dalam surat resmi yang dimana salah satu komponen yang disertakan yaitu nama penanggung jawab dan tanda tangan.

Nama penanggung jawab adalah penanda jika nama tersebut yang bertanggung jawab dan dikuatkan dengan tanda tangan. Penanda tangan dalam surat harus sesuai dengan nama orang yang tercantum pada surat tersebut. 

11. Tembusan:

Tembusan digunakan ketika jika terdapat pihak yang di anggap perlu mengetahui isi surat itu.

Demikian Contoh Surat Resmi Perintah Kerja yang dapat kami sediakan pada kesempatan ini. jika ada salah kata dan penjelasan yang kurang, kami mohon maaf yang sebesar - besarnya. Untuk anda yang mencari contoh surat resmi dan contoh surat tidak resmi bisa langsung kunjungi Saungsurat.

Contoh Surat Resmi Perintah Kerja



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Saungsurat


0 comments:

Posting Komentar